Situasi nasional pasca turunnya Presiden Suharto belumlah menjamin
stabilitas nasional. Hal ini dikatakan Jenderal Wiranto terkait desakan
pemerintah Amerika Serikat dan Australia serta sejumlah LSM HAM
internasional dan LSM lokal yang menuntut diselidikinya secara tuntas
pelanggaran HAM terhadap kerusuhan Mei dan penangkapan sejumlah aktifis.
Dimana 13 aktifis yang masih dalam kontrol Pangkoops Jaya.
Karena itu perlu diambil langkah strategis untuk melakukan suatu upaya
meredam atas langkah mantan Danjen Kopassus yang sudah diluar
subordinasi, melepaskan 9 aktifis tanpa adanya perintah dari Pangab
sehingga menyebabkan makin membesarnya tuntutan reformasi dari
mahasiswa.
Demikian butir kedua dari notulensi rapat terbatas
yang dilakukan mantan Panglima ABRI Jenderal Purn Wiranto pada 17 Juli
1998 silam. Notulensi rapat ini dijadikan bukti yang diserahkan
Koordinator Umum Jaringan Mahasiswa Indonesia untuk Keadilan (Jamaika)
Eko Wardaya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Senin
(23/6).
Butir pertama dari notulensi rapat terbatas, dinyatakan
bahwa rapat dibuka pada pukul 17.00 WIB. Dipimpin Jenderal Wiranto dan
dihadiri Letjen Agum Gumelar, Jenderal Subagio Hadisiswoyo, Jenderal
Fachrul Rozi dan Letnan Jenderal Yusuf Kartanegara. Rapat digelar di
rumah Pangab Wiranto.
Pada butir ketiga, Letjen Agum Gumelar
berpendapat mengenai perlunya dilakukan kanalisasi agar diciptakan aktor
yang dijadikan tokoh utama segala dalang kerusuhan Mei dan penangkapan
aktifis kiri dan Islam.
Keempat, Jenderal Subagio Hadisiswoyo
menyarankan agar kepergian sejumlah perwira TNI ke Malang tanggal 12 Mei
1998 bisa dijadikan alibi untuk mengarahkan pada mantan Danjen Kopassus
(Prabowo) sebagai aktor utama dibalik kerusuhan di Jakarta dan
penangkapan aktifis.
Kelima, Letjen Fachrul Rozi mengusulkan
agar segera dibentuk Dewan Kehormatan Perwira tanpa melalui Mahkamah
Militer untuk memberhentikan mantan Danjen Kopassus agar tercipta opini
publik bahwa mantan Danjen Kopassus tersebutlah tokoh kerusuhan di
Jakarta dan penangkapan aktifis serta rencana kudeta pada Presiden
Habibie.
Butir terakhir, para peserta rapat menanyakan kepada
Jenderal Wiranto tentang 13 aktifis yang masih dalam pengendalian
Pangkoops Jaya, lalu Jenderal Wiranto memerintahkan agar disukabumikan
saja dan seluruh peserta rapat menyetujui dan segera Kasad akan
memanggil Pangkoops Jaya.
Dalam notulensi rapat yang dicatat
oleh Sekpri Pangab tersebut, seluruh peserta rapat membubuhkan
tandatangannya masing-masing. Notulen yang bersifat rahasia dan terbatas
ini dalam bab perihal dinyatakan sebagai 'Operasi Kuningan'.
Sabtu, 21 Februari 2015
SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN
Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur irkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.
A.
Jantung
adalah
suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak dalam
ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini
merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis
berkontraksi untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan fungsi
ini jantung mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah mengalir ke satu
arah.
Jantung
pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di bagian posterior lengkung
insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Kedua ruang tersebut
ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang berdinding
tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
Sinus venosus
Adalah
ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung
jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum
transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal.
Darah dari seluruh tubuh masuk di sinus venosus melalui sepasang ductus.
Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk
pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari
dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus . Dari sini darah melalui
lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain bahwa kantung
berdinding tipis ini berfungsi untuk menampung darah dari vena hepatika yang
membawa darah dari vena kardial anterior dan posterior.
Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
Conus Arteriosus
Pada
Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai
bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah
tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus
(perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.
Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup sinuatrial, yang berasal dari jaringan endikardial dan miokardial/ otot jantung, berfungsi menahan darah agar tidak kembali ke sinus venosus; antara atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikular, yang menahan darah agar tidak kembali ke atrium. Pada elasmobranchii dan osteichthye, terdapat dua baris katup atriventrakular, tetapi pada ikan Bowfn Amia calva dan Chirrinus mrigala ada empat baris, dan ikan gars Lepisosterus dan Polypterus terdapat enam baris. Sedang pada Dipnoi tidak ada sama sekali.
Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup sinuatrial, yang berasal dari jaringan endikardial dan miokardial/ otot jantung, berfungsi menahan darah agar tidak kembali ke sinus venosus; antara atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikular, yang menahan darah agar tidak kembali ke atrium. Pada elasmobranchii dan osteichthye, terdapat dua baris katup atriventrakular, tetapi pada ikan Bowfn Amia calva dan Chirrinus mrigala ada empat baris, dan ikan gars Lepisosterus dan Polypterus terdapat enam baris. Sedang pada Dipnoi tidak ada sama sekali.
Perjalanan
dari bulbus keluar arteri ventralius menuju ke depan, bercabang halus menjadi
arteri branchialis afferent yang menuju ke tiap insang. Di dalam insang arteri
ini bercabang menjadi kapiler-kapiler halus yang berfungsi dalam pertukaran gas
(mengambil O2 dan melepaskan CO2) keluar dari insang, kapilerkapiler tersebut
kembali menyatu menjadi arteri branchialis afferent. Arteri-arteri ini kemudian
bersatu menjadi aorta dorsalis yang berjalan mengikuti tulang punggung dan
bercabangcabang ke seluruh tubuh dan untuk selanjutnya kembali lagi menuju
jantung melalui pembuluh vena. Vena yang masuk ke jantung terdiri dari sepasang
ductus cuvier.
Secara
umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang terdiri atas
sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung ikan terdiri atas
empat bagian, namun pada kenyataannya mirip dengan satu silinder atau pompa
piston tunggal (Gambar 14 dan 15). Akibat adanya perbedaan tekanan sehingga
terjadi aliran darah. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka darah
dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan
arteri dan, tekanan arteri lebih besar dari tekanan arterionale.
Gambar 1. Diagram penampang melintang
jantung ikan teleostei dan elasmobranchii
|
B. SALURAN DARAH
Ada tiga bentuk saluran darah yaitu arteri, vena dan kapiler.
Arteri
Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi
jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke
bagian bagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh
bagian tubuh.
Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima),
memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.
Vena
Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju
ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding
yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran
diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik
tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena
umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya, mempertahankan tekanan darah
dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.
Kapiler
Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan
tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan
jaringan/sel.
Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan
kapiler diskontinyu
(sinusoid).
DARAH
Darah berupa cairan yang terdiri dari plasma darah, sel
darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan
zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darah, mineral terlarut.
Di luar pembuluh darah, darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim
trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan
osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin
(pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai
yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang
dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan.
Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan
yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke
jaringan-jaringan tubuh.
Dengan adanya hormon dalam aliran peredaran darah,
seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable
yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah
insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga
mengeleminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif
kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi. Bagan peredaran darah dalam tubuh ikan
tertera pada gambar 15.
Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1.5 –
3% dari bobot tubuhnya. Pada Squalus acanthius volume darah bisa mencapai 5%
dari bobot tubuhnya. Jumlah organ yang membuat darah pada ikan lebih banyak
jumlahnya bila dibanding dengan mamalia. Ikan pada umumnya, vena utama yang
membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior dan
posterior (Gambar. 16). Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala
berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke
tengah.
Keterangan:
1. atrium, 2. ventricle, 3. aorta ventralis, 4. arteri branchialis
afferent, 5. insang, 6. arteri branchialis afferent, 7. arteri
carotid, 8. kepala, 9. vena jugularis, 10. vena cardinal,
11.??? …..12. aorta dorsalis, 13. usus, 14. vena portae
hepatica, 15. hati, 16. vena hepatica,17. arteri caudalis, 18.
arteri renalis, 19. vena portae renalis, 20. ginjal, 21. vena
renalis.
Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian
bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal
vena portae renalis bercabang banyak vena renalis advehentes, dan masing-masing
cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaringan kapiler darah ini kemudian
bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke
permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
Gambar 4. Sistem peredaran vena pada ikan
teleostei (Lagler, et al. 1977)
|
C. SEL-SEL DARAH
Darah terdiri atas sel-sel dan cairan darah atau plasma.
Sel sel darah terdapat dalam plasma yang terdiri dari tiga macam, yaitu
Erythrocyte, Leucocyte dan Thrombocyte. Ketiga macam sel darah tersebut dibentuk
dalam sistem reticuloendothelial. Pembentukan sel-sel tersebut pada hewan muda
terjadi di dalam kantung yolk, kemudian dalam hati, spleen, dan lymfa. Setelah
hewan dewasa, sumsum tulang merupakan tempat utama pembentukan sel-sel darah
merah.
Sel darah terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan
fungsi yang berbeda (Gambar 5), sedangkan komponen dari plasma selain
fibrinogen, juga terdapat ion-ion inorganik dan organik untuk fungsi metabolik.
Erythrocyte (sel darah merah)
Ikan, sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah
merah atau Erythrocyte yang berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 –
36 mikron (tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah disebabkan oleh
hemoglobin yang terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte tiap mm3 darah
berkisar antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan oksigen sebagai fungsi utama
sel darah bergantung kepada komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan)
yang terdapat di dalam erythrocyte. Kemampuan mengikat oksigen pada tingkat kejenuhan
95%, kandungan besi dalam darah dan jumlah sel darah merah sangat bervariasi
bergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan.
Leucocyte (sel darah putih)
Leucocyte terdiri atas dua kelompok sel yakni yang
mengandung butir-butir (granula) yang disebut granulacyte dan yang mengandung
sedikt sekali bahkan tidak mengandung butirbutir disebut agranulacyte. Yang
mengandung granula terdiri atas: neutrophil, eosinophil dan basophil sedang
yang tidak mengandung granula terdiri atas: limphocyte dan monocyte.
Leucocyte pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam
tiap mm3 darah. Leucocyte dapat dibedakan menjadi tiga macam sel, yaitu
granulocyte, limphocyte, dan monocyte. Walaupun leucocyte merupakan unsur
darah, tetapi fungsi utama dari adanya ada di luar pembuluh darah. Mereka
mempunyai sifat dapat menerobos keluar dari pembuluh darah, dan bergerak secara
amoeboid di antara jaringan sekelilingnya. Mereka tidak hanya mempunyai sifat
daya fagositose saja, tetapi kaya terhadap enzim yang dapat menimbulkan reaksi
kimia. Di luar pembuluh darah, leucocyte hanya berumur pendek.
Berdasarkan penyerapan warna, granulocyte terdiri dari neutrophil,
acidophil (eosinophil) dan basophil. Agranulocyte yang merupakan komponen
terbesar leucocyte terdiri dari lympocyte, monocyte dan thrombocyte (Gambar. 5)
Thrombocyte
Thrombocyte ukurannya jauh lebih kecil dari erytrocyte, besarnya bervariasi
antara 2 sampai
3 mikron. Mereka merupakan penghasil utama dari thrombokinase.
|
D. ORGAN PEMBENTUK DARAH
Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada
stadia embrio, saluran darah dapat menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa
sel-sel darah masih dibentuk di permukaan saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan
sel-sel darah lebih nampak. Pada Cyclostomata, semua jenis sel darah dibentuk
dalam limpa yang tersebar pada submucosa usus alat pencernaan makanan. Dinding
esophagus pada beberapa jenis ikan pada bagian buco-faring hingga bagian
cardinal lambung terdapat organ lymphoid yang dikenal dengan Leidug yang
menghasilkan sel-sel darah putih.
Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan
lymphoid, thrombocyte dibentuk di bagian mesonefrik. Pada Lamprey dan
kebanyakan Teleostei, ginjal merupakan penghasil sel darah yang utama selama
hidupnya, terutama kepala ginjal. Jaringan lymphoid juga terdapat pada
permukaan gonad jantan dan betina ikan Selachi dan Dipnoi. Pada bagian-bagian
sel tulang rawan pada kepala dari jenis Lepisosteus dan Amia menghasilkan seluruh
jenis sel-sel darah.
ikan merupakan organ yang sangat bervariasi baik
letak, bentuk maupun ukurannya.Limpa pada ikan Gnathostomata terdiri dari
bagian cortex (berwarna merah), Pulva (berwarna putih) dan medula. Bagian
cortex dari limpa membentuk erythricyte dan thrombocyte sedangkan limphocyte
dan beberapa granulocyte dibentuk di dalam medulla. Pada esophagus ikan hiu,
memperlihatkan kumpulan jaringan pembentuk limphocyte. Pada ikan pari, limpa
memanjang antara bagian kardial dan pyloric dari lambung, sedangkan pada ikan
Squalus, limpa ini terletak di belakang persimpangan lambung dan berbentuk segi
tiga. Pada ikan bertulang sejati limpa ini juga berfungsi dalam menghancurkan
sel-sel darah merah.
Langganan:
Postingan (Atom)